Air, Kotoran dan Anak-Anak

Senin, April 27, 2015

Apa yang terbersit dari judul diatas? Yang pasti judul ini dibuat bukan untuk mengkampanyekan produk detergen.  Seperti kita ketahui anak-anak suka sekali bermain dengan air sehingga menjadi kotor, dan di Belanda lah air, kotoran dan anak-anak bisa saling berkaitan dan membentuk inovasi baru. 

Kalau ditanya bagaimana inovasi Belanda terhadap air bisa dibilang Belanda adalah ahlinya. Hal ini dikarenakan seperempat daratan Belanda berada dibawah laut. Sehingga selain memikirkan untuk tidak tersapu oleh air laut pemerintah Belanda juga memikirkan bagaimana Sumber  Daya Alam (SDA) seperti  air diolah menjadi energi baru.

Penyimpanan Air Hujan pada atap Rumah Kaca oleh Royal Haskoning DHV

Salah satu contoh keberhasilan dalam mengelola air adalah Penyimpanan Air Hujan Pada Atap Rumah Kaca. Penyimpanan air hujan pada atap rumah kaca dibuat oleh Royal Haskoning DHV sebuah perusahaan konsultan independen sejak 130 tahun lalu yang memberikan pelayanan  dibidang penerbangan, bangunan, energi, industri, infrastruktur, kelautan, pertambangan, transportasi, perencanaan perkotaan-pedesaan dan air. 

Royal Haskoning DHV bekerjasama dengan TNO institute, water board Delfland, kotamadya Municipal, provinsi Zuid-Holland dan RaboBank Westland dalam membuat penyimpanan air hujan pada atap rumah kaca. Sistem yang dipakai amat sederhana dengan membuat penyekat didalam talang pada atap rumah kaca berbentuk V yang berguna untuk menampung dan mengatur keluarnya air hujan sehingga tidak menyebabkan banjir pada area rumah kaca. Berkat sistem yang sederhana namun memiliki banyak manfaat Royal Haskoning DHV keluar sebagai juara pertama dalam Dutch Water Innovation Award 2014.

Penyimpanan air hujan pada rumah kaca oleh Royal Haskoning DHV

Ruang Inovasi : Pabrik Kotoran oleh Yayasan Tijdgeest

Masih dalam Dutch Water Innovation Award, salah satu pemenang yang menarik perhatian dan mendapatkan penghargaan dalam kategori ruang inovasi adalah Pabrik Kotoran yang digagas yayasan Tijdgeest. Disini peran anak-anak dilibatkan dalam mengelola kotoran pada air limbah. 





Sejak munculnya toilet yang terhubung dengan saluran pembuangan pada tahun 1900, Belanda terus berinovasi pada pengolahan limbah. Hal ini disebabkan padatnya populasi kota-kota di Belanda, sehingga Belanda terus berinovasi agar dapat mengolah air limbah dengan fasilitas dan biaya yang sedikit. 

Oleh karena itu yayasan Tijdgeest membuat Pabrik Kotoran dan memberikan edukasi pada anak-anak. Edukasi sendiri diberikan dalam bentuk modul, website, video dan Lab-box yang setelah edukasi diberikan, anak-anak ditantang untuk membuat rancangan proses pengolahan yang ideal menurut mereka dan enam sekolah dasar akan menggunakan modul ini untuk pertama kalinya pada kuartal pertama tahun 2015.

Saya rasa masih banyak inovasi-inovasi yang dipunyai oleh Belanda. Tidak hanya dalam perairan namun juga elemen kehidupan yang lain seperti udara, tanah dan api. Namun semua inovasi ini tidak akan terjadi jika pemerintah Belanda tidak menekankan pentingnya edukasi sedari dini dan terus-menerus menciptakan inovasi-inovasi baru untuk kepentingan mahluk hidup. Sehingga wajar apabila Unicef menempatkan Belanda sebagai tempat edukasi terbaik untuk anak-anak.

Semoga sedikit inovasi yang saya paparkan disini dapat membangkitkan semangat kita untuk menanam edukasi sedari dini seperti pemerintah Belanda, sehingga kita juga bisa menciptakan inovasi-inovasi baru.



Ilustrasi pengolahan air limbah dan kotoran hingga menjadi energi biogas dan listrik.




Sumber :
http://www.dutchwatersector.com/news-events/news/12455-dutch-water-innovation-awards-2014-for-plastic-lock-door-cellulose-recovery.html

https://mozaicnyaella.wordpress.com/2012/05/15/musuh-bebuyutan-yang-membuat-bangsa-belanda-kreatif/#more-63

http://www.waterwastewaterasia.com/ebook/WWA_MarApr2015/files/assets/basic-html/page27.html

http://www.royalhaskoningdhv.com/en-gb/about-us/company-profile

https://www.youtube.com/watch?v=RYGEAZI0rfk

https://www.youtube.com/watch?v=zunJFNGSb2g

http://www.unicef-irc.org/publications/pdf/rc11_eng.pdf


12 komentar:

  1. Belanda nggak ada matinya ya kalau masalah inovasi terkait air dari Jakarta atau Batavia yang dibetulin tata perairannya nyampe negaranya yang dikelilingi wakduk, dan mantap ini ada inovasi menampung air hujan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mas, semakin terdesak keadaannya justru semakin banyak inovasinya ^^

      Hapus
  2. inovasinya bisaan aja ya.
    hmm, selalu menghasilkan suatu yang baru~

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, disana yang sederhana namun bermanfaat justru lebih dibutuhkan. Makasih kunjungannya ya

      Hapus
  3. Kadang kagum banget sama inovasi orang orang ini.... kenapa oh kenapa ga dibuat di ibukota!

    BalasHapus
  4. Kadang kagum banget sama inovasi orang orang ini.... kenapa oh kenapa ga dibuat di ibukota!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Di doain aja Tante semoga anak-anak indonesia yang punya inovasi keren bisa "terpakai" di negaranya sendiri

      Hapus
  5. keren ya inovasinya...

    btw, boleh kritik sedikit? tulisannya masih minim tanda baca, hehe. sempet bingung bacanya karena ada yang kurang koma. aniwei saya suka penjelasan akan teknologinya ;)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih mba masukannya, nanti tulisannya saya edit lagi ^^..

      Hapus
  6. semoga Indonesia pun bisa menyamai Belanda dalan inovasinya ya mba :)

    BalasHapus

Bagi teman - teman yang selesai membaca, terima kasih untuk komentarnya. Author, amat menghargai saran dan kritik setelah membaca blog ini. Salam ^^

Copyright © Hana No Yuri. Blog Design by SkyandStars.co