Hi teman-teman, apa
kabarnya? Semoga selalu dalam keadaan sehat walafiat dan terhindar dari virus
covid-19 ya.
Ngomong-ngomong covid-19,
ada hal penting juga yang ngga boleh teman-teman lupa dan abaikan yaitu Climate Change. Yup, selain covid, Climate Change sudah menjadi perhatian
oleh tiap-tiap negara.
Yuk teman-teman kita ketahui
lebih dalam mengenai Climate Change.
Apa sih Climate Change?
Climate Change atau perubahan iklim adalah perubahan signifikan yang terjadi pada suhu, curah hujan, dan angin yang berlangsung dalam waktu yang cukup lama. Mengutip dari laman ditjenppi menlhk, perubahan cuaca yang signifikan ini berlangsung dari dasawarsa hingga jutaan tahun.
Salah satu penyebab Climate Change sendiri dikarenakan meningkatnya konsentrasi gas karbon dioksida dan gas-gas lainnya di atmosfer yang menyebabkan efek gas rumah kaca.
Apakah Climate Change berbahaya?
Ya! Dampak yang disebabkan oleh Climate Change tidak hanya mengubah
sistem iklim yang berpengaruh pada perubahan alam, namun juga berpengaruh pada
kesehatan manusia.
Salah satu contoh yang
paling signifikan dan terdampak oleh Climate Change yaitu air.
Dampak dari Climate Change terhadap air tidak hanya
membuat curah air berkurang karena terjadinya pemanasan global namun juga menyebabkan
perubahan kualitas air bersih.
Perubahan kuantitas dan
kualitas air tidak hanya menyebabkan kerusakan pada sektor pertanian juga
berdampak pada kesehatan serta ekosistem pada mahluk hidup lainnya.
Lalu apa yang harus kita lakukan?
Mengutip dari laman
ditjenppi menlhk setiap negara pihak dalam Konvensi Kerangka Kerja PBB (UNFCCC)
berkewajiban untuk membuat kebijakan nasional untuk mengatur dan melakukan
upaya mitigasi perubahan iklim, yaitu upaya menurunkan emisi Gas Rumah Kaca
(GRK) yang berasal dari kegiatan manusia. Negara juga berkewajiban
melindungi serta meningkatkan penyerapan gas rumah kaca.
Dan dari sekian banyak
mitigasi yang dilakukan oleh pemerintah baik dari sektor kehutanan, pertanian,
industri, energi, pemerintah juga tidak melupakan mitigasi pada rumah tangga.
Apa sih implementasinya pada rumah tangga?
Selain mengelola limbah sampah rumah tangga dengan memisah sampah-sampah yang ada dan menerapkan 3R (Reduce, Reuse, Recycle), ada hal mudah lainnya yang bisa teman-teman lakukan sebagai #MudaMudiBumi yaitu beralih menggunakan transportasi pribadi ke transportasi publik.
Kenapa harus beralih menggunakan transportasi pribadi ke transportasi publik?
Karena kendaraan
bermotor merupakan salah satu penghasil sumber emisi terbesar yang tidak hanya
menyebabkan kemacetan namun juga meningkatkan konsentrasi GRK
yang berasal dari sisa pembakaran bahan bakar kendaraan.
Buat-buat teman-teman yang
tinggal di Jakarta, teman-teman pasti hafal ada transportasi publik yang hingga
saat ini menjadi kebanggaan warga Jakarta, yaitu Transjakarta.
Sesuai dengan konsepnya
sebagai Green Transportation, Transjakarta terus berbenah selain dengan menambah
armadanya juga menggunakan bus berbahan bakar gas yang bermisi rendah (saat ini
juga sudah tersedia bus dengan bahan bakar listrik loh).
Lalu bagaimana dengan teman-teman yang tidak tinggal di Jakarta? Apakah bisa beralih menggunakan transportasi publik?
Untuk saat ini, beberapa daerah sudah mulai berbenah dalam memperbaiki sarana transportasi publiK (yuk kita doakan semoga semua daerah mempunya transportasi publik yang baik dan nyaman).
Salah satu hobi aku adalah traveling di dalam
kota dan sepengalaman aku sendiri sebagai warga yang tinggal di daerah satelit
(Bogor, Tangerang, Bekasi) penggunaan commuterline maupun bus yang terkoneksi
(JR Connection) dengan halte-halte busway amat sangat membantu mencapai
daerah-daerah wisata dalam kota. Selain biaya perjalanannya terjangkau, aku
tidak perlu pusing memikirkan adanya kemacetan.
Pemerintah juga semakin
memperhatikan kenyamanan dan keamanan transportasi publik seperti commuterline
loh, sehingga mulai banyak orang-orang yang beralih menggunakan transportasi public
dibandingkan kendaraan pribadi.
Makanya aku berjanji untuk
terus menggunakan transportasi publik dan berusaha memberikan masukan-masukan
yang baik agar transportasi publik di Indonesia semakin baik lagi.
Yuk teman-teman kini saatnya
#TimeforActionIndonesia dengan kurangi emisi karbon karena #UntukmuBumiku.
source : ditjenppi.menlhk.go.id