Katanya aku ceroboh, sering keliru,
ya, namanya juga hidup—belajar sambil jalan dulu.
Yang diam memang tak pernah salah,
tapi juga tak pernah jadi apa-apa.
Aku memilih jatuh dan bangkit,
daripada duduk manis, tapi hati sempit.
Kesalahan itu bukan akhir, cuma tikungan,
tempat aku belajar arah dan tujuan.
Jadi kalau aku salah lagi besok pagi,
tak apa—aku masih terus berani.